Sabtu, 02 Mei 2009

E-LEARNING MENJAWAB


First of all please click

Welcome To

The America's Costliest

$39 "The Fortune" $213,997 Valued Gallery Program


This holds true not only for you, this holds true for anyone. This is the reason why your contacts and anyone on internet will also purchase "The Fortune" gallery from you for $39.00 at the very first email you will send them - guaranteed.






Welcome to my blog!

You are my visitor No.




e-Learning: Paradigma Pembelajaran Berbasis IT [3]

Ditulis pada Mei 18, 2007 oleh suray

http://suray.wordpress.com/2007/05/18/e-learning-paradigma-pembelajaran-berbasis-it-3/#comment-70

Seiring dengan perkembangan zaman, proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada suatu pusat pendidikan seperti kampus, sekolah, kursus, ataupun pusat pelatihan. Perubahan tersebut telah mengarahkan proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan ke arah tersebar. Paradigma pergeseran dalam proses pembelajaran ini telah dikenal sejak dekade awal tahun 90-an. Dan kini, keadaan tersebut telah dikenal luas oleh masyarakat dunia pada umumnya.

Kegiatan proses pembelajaran terus diarahkan ke arah yang lebih fleksibel dalam kaitannya dengan ruang dan waktu. Karena memang sudah semestinya, dalam mendapatkan suatu pengetahuan, ruang dan waktu seharusnya bukanlah suatu batasan yang menyulitkan bahkan tidak memungkinkan seseorang untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang ingin diketahuinya. e-Learning menjawab permasalahan tersebut.


Pada kondisi seperti sekarang ini, belajar seharusnya bukan lagi merupakan suatu hal yang membosankan, seperti beberapa dekade yang lalu. Berkat perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat, bahan ajar dapat disajikan dengan suara dan gambar yang dinamis, tidak membosankan, serta padat informasi.

Pada era seperti sekarang ini, kecepatan belajar seseorang bukan lagi ditentukan oleh orang lain yang juga merupakan peserta belajar lainnya. Kecepatan belajar seseorang ditentukan oleh diri sendiri bukan kemampuan yang diseragamkan dalam kelas, yang tentu saja bila suatu proses kegiatan belajar mengajar selalu diseragamkan, maka akan mengakibatkan para peserta kegiatan belajar yang cerdas rugi dalam kapasitasnya menerima porsi pengetahuan, apabila standar pembelajaran disetarakan dengan peserta yang kemampuan pencerapan pengetahuannya lebih lambat, yang mana seharusnya para peserta yang cerdas mendapatkan porsi pembelajaran yang lebih besar menjadi berkurang karena disesuaikan dengan peserta lainnya yang taraf kemampuannya tidak setara. Sedangkan bila standar pembelajaran disetarakan dengan peserta yang lebih pintar, hal tersebut jelas akan merugikan peserta lainnya yang taraf kemampuan pencerapan pengetahuannya lebih lambat. e-Learning menjawab permasalahan ini.


Belajar merupakan rangkaian proses pengembangan individu yang dilakukan seumur hidup. Belajar tidak harus di lingkungan formal seperti sekolah, kampus, tempat kursus ataupun pusat pelatihan dan pengembangan individu. Dengan berpegang pada pernyataan demikian, dapat ditelusuri bahwa belajar harus menumbuhkan suatu sikap kemampuan belajar secara mandiri, tanpa perduli ada tidaknya faktor luar yang mempengaruhi proses belajar tersebut seperti staf pengajar dan atau ruang kelas. Belajar yang dikatakan sebagai rangkaian proses pengembangan indvidu selama seumur hidup, sudah tentu memerlukan adanya pengembangan sikap memotivasi kemampuan belajar secara mandiri. e-Learning dapat dikatakan sebagai alat yang menumbuhkan kondisi sedemikian rupa.

Paradigma lainnya adalah perubahan dalam konteks pusat pembelajaran. Apabila dahulu, guru merupakan pusat pembelajaran (Teacher Centric), kini bergeser menjadi murid sebagai pusat pembelajaran (Learner Centric).

Pada suatu lingkup pendidikan formal yang lebih sempit seperti sekolah, biasanya menerapkan suatu sistem penyeleksian calon siswa/i baru, dan pada umumnya sekolah yang bereputasi baik, seleksi ketat merupakan suatu keharusan dan juga sebagai tolak ukur tingkat kualitas pendidikan yang akan diberikan di sekolah tersebut. Dengan adanya hal tersebut, terkesan proses penerimaan siswa/i baru merupakan suatu proses yang mempersulit. Akan tetapi dengan sistem pembelajaran e-Learning, hal tersebut bukanlah merupakan hal yang utama lagi, karena kegiatan belajar mengajar tidak diseragamkan dengan sekelompok siswa/i dengan tingkat kemampuan penyerapan materi pelajaran tertentu. Akan tetapi, kesuksesan kegiatan belajar mengajar tergantung pada motivasi, kecerdasan, dan usaha dari masing-masing peserta belajar. Sehingga diskriminasi dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat diminimalisasi atau bahkan ditiadakan (simak tulisan-tulisan lanjutan yang berkenaan dengan topik ini).



DIarsipkan di bawah: Education


Tertarik Memiliki eBook MEMBANGUN SITUS E-LEARNING ?


Sebuah eBook Rahasia Pembuatan Situs e-Learning Menggunakan Open Source Course Management System "Moodle"

Jangan sungkan-sungkan KLIK SAJA BANNER DI BAWAH INI.





Seiring dengan kebutuhan industri akan tenaga kerja yang memiliki kompetensi ICT (Information and Communications Technology) maka dunia pendidikan pun harus berubah.

Dalam konsep pembelajaran yang efektif dan efisien ICT memainkan peranan penting sehingga membawa pengaruh terjadinya transformasi sistem pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital.

Perubahan praktek pendidikan sudah seharusnya dilakukan untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dalam era teknologi informasi dan komunikasi ini.

Konsep pembelajaran yang marak diadaptasi oleh sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di kenal dengan sebutan e-Learning.


Untuk siapakah eBook ini?...

eBook ini sebaiknya dimiliki oleh Anda yang ingin mengembangkan e-Learning baik di Sekolah, Kampus, Training Center (Pusat Pelatihan di Departemen Pemerintahan atau Perusahaan besar dan kecil), Lembaga-lembaga Pendidikan, Konsultan yang ingin melayani client secara online, Mahasiswa S1 dan S2 yang sedang skripsi/tesis yang membahas e-Learning, mahasiswa yang ingin menambah pengetahuan (meningkatkan kompetensi ICT) dan semua orang ingin memajukan sistem pendidikan di negeri tercinta ini

PERANAN E-LEARNING




Welcome to my blog!

You are my visitor No.




e-Learning: Peranan dalam Globalisasi [2]

Ditulis pada Mei 11, 2007 oleh suray

http://suray.wordpress.com/2007/05/11/e-learning-peranan-dalam-globalisasi-2/

Globalisasi telah melanda negara-negara di Asia, tidak hanya negara-negara maju seperti Korea Selatan atau Jepang saja. Akan tetapi, negara-negara berkembang lainnya, turut pula merasakan dampak dari globalisasi ini. Khususnya, yang menjadi sorotan kita adalah Indonesia, negara kita yang tercinta ini.

Di era globalisasi ini, yang menjadi sorotan adalah persaingan yang semakin kompetitif terutama dibidang industri dan perdagangan. Dikatakan demikian, bila ditinjau dari sudut pandang pekerja pada kedua sektor utama tersebut, maka diketahui kalau persaingan tersebut tidak hanya melibatkan para pekerja lokal saja, akan tetapi juga para pekerja asing dari mancanegara.


Yang menjadi polemik adalah seberapa siapkah para pekerja lokal bersaing dengan para pekerja asing, sementara persaingan di dalam negeri saja sudah begitu ketat. Dilain pihak, dengan memperhatikan kualitas para pekerja lokal yang sebagian besar boleh dikatakan masih rendah, terutama para pekerja yang baru lulus dari pendidikan formal maupun informal yang masih belum memiliki pengalaman yang memadai di bidang yang digelutinya, maka, rasa pesimis tak dapat dihindarkan lagi.

Tentu saja, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan efektif bila dalam usaha untuk meningkatkan kualitas para pekerja lokal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang sudah sedemikian maju ini. Salah satu produk dari perkembangan tersebut adalah pembelajaran dengan memanfaatkan sarana dan prasarana elektronis seperti komputer. Motode pembelajaran demikian dikenal dengan istilah e-Learning.


Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, penerapan e-Learning merupakan suatu strategi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih maju dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), terutama teknologi informasi, seperti Malaysia. Sebagai solusi, e-Learning memiliki keunggulan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta lebih cepat.

Dikatakan lebih murah karena, metode pembelajaran secara e-Learning tidak mengharuskan peserta kegiatan belajar mengajar menghadiri suatu ruang tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai ruang pertemuan dan ruang tempat proses belajar mengajar terjadi. Selain itu, dengan metode e-Learning, tidak diperlukan keberadaan ataupun penyediaan seorang tutor.


Dikatakan lebih baik karena, metode pembelajaran secara e-Learning tidak menetapkan seorang peserta sebagai bagian dari seluruh peserta lainnya mengikuti cara belajar teman-teman lainnya. Artinya, kecepatan belajar ditentukan oleh diri sendiri bukan oleh kemampuan yang diseragamkan dalam kelas. Hal ini, jelas sekali membuat mereka yang memiliki intelegensia tinggi dapat mempelajari subjek masalah yang ingin dipelajari secara lebih mendalam dan dapat lebih banyak lagi mendapatkan informasi yang menarik.

Dikatakan lebih cepat karena, metode pembelajaran secara e-Learning memberi kebebasan kepada pesertanya untuk tidak menghadiri ruang kelas apabila mereka ingin mendapatkan jawaban atas permasalahan mengenai suatu bidang yang saat ini digelutinya atau dipelajarinya, asalkan peserta tersebut memiliki hak akses perangkat teknologi informasi (misalnya komputer), dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi yang dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi jauh melebihi dari apa yang ia cari. Ini sangat berbeda sekali dengan metode pembelajaran konvensional, dimana apabila ada suatu masalah yang memerlukan jawaban, biasanya solusi dari masalah tersebut dijabarkan hanya di ruang kelas saja, umumnya dilakukan oleh staf pengajar.


Era globalisasi mendeskripsikan kata “cepat” dan “kompetitif” sebagai ciri khas yang utama dalam era ini. Mengapa demikian? Karena setiap orang atau organisasi yang ingin memenangkan suatu persaingan yang sedemikian kompetitif, harus mengambil langkah-langkah yang positif secara cepat. Apabila kita bergerak lambat, sementara para pesaing kita bergerak sedemikian cepatnya, maka sudah dipastikan kemenangan tidak lagi berada dipihak kita. e-Learning sebagai suatu strategi dan solusi mengakselerasi kondisi yang sedemikian cepatnya menjadi suatu hal yang sinkron, sehingga dapat dikatakan e-Learning adalah senjata yang ampuh untuk diterapkan dalam memenangkan persaingan yang semakin kompetitif di era globalisasi ini (simak tulisan-tulisan lanjutan yang berkenaan dengan topik ini).


DIarsipkan di bawah: Education


Tertarik Memiliki eBook MEMBANGUN SITUS E-LEARNING ?


Sebuah eBook Rahasia Pembuatan Situs e-Learning Menggunakan Open Source Course Management System "Moodle"

Jangan sungkan-sungkan KLIK SAJA BANNER DI BAWAH INI.





Seiring dengan kebutuhan industri akan tenaga kerja yang memiliki kompetensi ICT (Information and Communications Technology) maka dunia pendidikan pun harus berubah.

Dalam konsep pembelajaran yang efektif dan efisien ICT memainkan peranan penting sehingga membawa pengaruh terjadinya transformasi sistem pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital.

Perubahan praktek pendidikan sudah seharusnya dilakukan untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dalam era teknologi informasi dan komunikasi ini.

Konsep pembelajaran yang marak diadaptasi oleh sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di kenal dengan sebutan e-Learning.


Untuk siapakah eBook ini?...

eBook ini sebaiknya dimiliki oleh Anda yang ingin mengembangkan e-Learning baik di Sekolah, Kampus, Training Center (Pusat Pelatihan di Departemen Pemerintahan atau Perusahaan besar dan kecil), Lembaga-lembaga Pendidikan, Konsultan yang ingin melayani client secara online, Mahasiswa S1 dan S2 yang sedang skripsi/tesis yang membahas e-Learning, mahasiswa yang ingin menambah pengetahuan (meningkatkan kompetensi ICT) dan semua orang ingin memajukan sistem pendidikan di negeri tercinta ini

LATAR BELAKANG E-LEARNING


First of all please click

Welcome To

The America's Costliest

$39 "The Fortune" $213,997 Valued Gallery Program


This holds true not only for you, this holds true for anyone. This is the reason why your contacts and anyone on internet will also purchase "The Fortune" gallery from you for $39.00 at the very first email you will send them - guaranteed.






Welcome to my blog!

You are my visitor No.





e-Learning: Latar Belakang [1]

Ditulis pada Mei 10, 2007 oleh suray

http://suray.wordpress.com/2007/05/10/e-learning-latar-belakang-1/

Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pengetahuan yang didapat oleh seseorang takkan pernah ada bila tanpa melalui proses pembelajaran. Sedangkan hakekat daripada pembelajaran itu sendiri adalah untuk memperoleh pengetahuan, entah apakah pelaku pembelajar itu menyadari aspek akibat dari tindakannya tersebut ataupun tanpa disadari oleh pelaku pembelajar tersebut.


Dalam suatu organisasi, pelatihan dan pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang sangat penting. Dalam suatu organisasi yang sehat, biasanya memberikan pelatihan sebagai salah satu fasilitas pembelajaran bagi para anggotanya, baik dalam bentuk seminar, lokakarya, maupun “training”. Hal ini tidak lain adalah sebagai upaya suatu organisasi untuk memberikan peremajaan pengetahuan serta keahlian bagi para stafnya. Tak jarang rangkaian kegiatan tersebut memakan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Hal ini, dikarenakan para staf yang diberikan rangkaian pelatihan tersebut, harus dikirim ke tempat yang jauh letaknya dari tempat dimana dia berkarir, meninggalkan keluarganya, dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit untuk akomodasi, transportasi, uang saku maupun biaya untuk pelatihan itu sendiri.


Bayangkan bila pelatihan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi yang kini berkembang sedemikian pesatnya dan telah merambah berbagai aspek kehidupan manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat bila proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa memandang siapa pelakunya, tanpa batasan tempat dan waktu. Dalam terminologi perkembangan teknologi informasi bentuk pelatihan dan pembelajaran demikian dikenal dengan istilah e-Learning.


e-Learning telah menjadi suatu strategi dan solusi bagi organisasi-organisasi sukses di dunia dalam rangka me-manage dan meng-update pengetahuan dan pembelajaran bagi para anggotanya, sehingga tidak kalah dalam persaingan yang semakin kompetitif di era globalisasi ini.


Atas dasar tersebut, maka saya mencoba membahas aspek penting dari e-Learning tersebut dari sudut tinjauan sebagai suatu strategi dan solusi manajemen pengetahuan dan pembelajaran berbasis teknologi informasi yang cukup menarik dibedah dan ditelaah sebagai suatu alternatif daripada pelatihan dan pembelajaran konvensional yang telah dikenal masyarakat umum secara luas (Simak tulisan-tulisan lanjutan berkenaan topik ini [Tulisan 1 dari 5]).


Diarsipkan di bawah: Education


Tertarik Memiliki eBook MEMBANGUN SITUS E-LEARNING ?

Jangan sungkan-sungkan KLIK SAJA BANNER DI BAWAH INI.







Sebuah eBook Rahasia Pembuatan Situs e-Learning Menggunakan Open Source Course Management System "Moodle"

Seiring dengan kebutuhan industri akan tenaga kerja yang memiliki kompetensi ICT (Information and Communications Technology) maka dunia pendidikan pun harus berubah.

Dalam konsep pembelajaran yang efektif dan efisien ICT memainkan peranan penting sehingga membawa pengaruh terjadinya transformasi sistem pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital.

Perubahan praktek pendidikan sudah seharusnya dilakukan untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dalam era teknologi informasi dan komunikasi ini.

Konsep pembelajaran yang marak diadaptasi oleh sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di kenal dengan sebutan e-Learning.


Untuk siapakah eBook ini?...

eBook ini sebaiknya dimiliki oleh Anda yang ingin mengembangkan e-Learning baik di Sekolah, Kampus, Training Center (Pusat Pelatihan di Departemen Pemerintahan atau Perusahaan besar dan kecil), Lembaga-lembaga Pendidikan, Konsultan yang ingin melayani client secara online, Mahasiswa S1 dan S2 yang sedang skripsi/tesis yang membahas e-Learning, mahasiswa yang ingin menambah pengetahuan (meningkatkan kompetensi ICT) dan semua orang ingin memajukan sistem pendidikan di negeri tercinta ini



MEMBANGUN E-LEARNING PARIWISATA


First of all please click

Welcome To

The America's Costliest

$39 "The Fortune" $213,997 Valued Gallery Program


This holds true not only for you, this holds true for anyone. This is the reason why your contacts and anyone on internet will also purchase "The Fortune" gallery from you for $39.00 at the very first email you will send them - guaranteed.






Welcome to my blog!

You are my visitor No.




Moodle, Portal E-Learning


Kamis, 31 Juli 2008 | 07:19 WIB

Oleh Amir Sodikin

SEORANG guru sebuah sekolah menengah di Jakarta mengeluhkan adanya biaya pembuatan portal website untuk kepentingan sekolahnya. Nilai proyek pembuatan website dan biaya sewa server untuk hosting (tempat meletakkan file di website) itu mencapai jutaan rupiah per bulan. Biaya itu sebenarnya bisa dipangkas jika mereka mengetahui banyak software gratis yang siap digunakan.


Di dunia internet, banyak manusia super baik hati yang mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan sosial. Mereka bekerja siang malam selama bertahun-tahun untuk menghasilkan perangkat lunak gratis. Dalam konteks ini, manusia-manusia seperti itu jauh lebih baik hatinya dibanding institusi pemerintahan kita.

Salah satunya adalah Martin Dougiamas, pendiri software e-learning (electronic learning, pembelajaran elektronik berbasis website) bernama Moodle yang beberapa hari lalu memenangi penghargaan The Best Education Enabler pada ajang "2008 Google-O'Reilly Open Source Awards". Dougiamas membuat Moodle hanya untuk hobi, walaupun di akhir kisah, dia juga menjadikan hobi itu sebagai tesis untuk mendapatkan gelar PhD dari Curtin University of Technology di Perth, Australia.


Dedikasi, inovasi, dan kontribusi untuk open source dari software Moodle memang fenomenal. Moodle hingga kini masih memimpin sebagai software gratis untuk membangun website komunitas yang mendukung proses pembelajaran berbasis website.

Moodle mencitpakan genre baru di bidang kategori software, yaitu Course Management System (CMS). CMS biasanya singkatan dari Content Management System, software sejenis tetapi lebih fokus pada isi berita.


Prinsip pedagogi dipegang teguh Moodle karena membantu pendidik menciptakan komunitas pendidikan online. Software ini bisa digunakan guru atau institusi pendidikan. Juga potensial digunakan perseorangan untuk membangun kursus online.

Hingga Januari 2008, jumlah website yang menggunakan Moodle tercatat 38.896 website (yang resmi terdaftar) dan digunakan 16.927.590 pengguna dengan jumlah materi 1.713.438 buah.


Instalasi Moodle

Huruf "M" pada Moodle berarti Martin, nama pendirinya. Namun, Moodle secara resmi merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment, tempat belajar dinamis menggunakan model berorientasi obyek.

Program ini bisa diunduh dari www.moodle.org. Dibutuhkan ruangan hosting (untuk menempatkan file di website) minimal 59,34 MB. Server harus mendukung Apache, PHP, dan database MySQL atau PostgreSQL.

Instalasi termasuk mudah dan bisa dilakukan seorang pemula. Untuk hosting yang memiliki Fantastico, proses instalasi makin mudah karena bisa dilakukan instan lewat Fantastico.


Dengan Moodle, guru memiliki kontrol penuh terhadap aktivitas belajar, mulai membuat materi, penugasan, menentukan siapa yang berhak mengikuti, survei, jurnal, kuis, chatting, workshop, forum diskusi, mengirim e-mail kepada murid, dan masih banyak lagi.

Dari sisi tampilan, Moodle tampak biasa saja, tetapi sistem yang tertanam di dalamnya terbilang canggih. Bukan hal mengherankan jika Moodle memang yang terbaik di kelasnya.


Moodle Indonesia

Masih sedikit lembaga pendidikan Indonesia yang memanfaatkan Moodle. Kemungkinan terjadi karena banyak pembuatan website di dunia pendidikan lebih berbasis proyek dan dikerjakan oleh developer berbayar mahal.

Daftar website yang menggunakan Moodle bisa dilihat di http://moodle.org/sites/index.php?country=ID. Tercatat ada 285 website, mulai dari website milik perusahaan, universitas, sekolah, lembaga pendidikan nonformal, hingga situs pribadi.


Perusahaan yang memanfaatkan Moodle, misalnya, Garuda Indonesia e-Learning dengan alamat http://training.garuda-indonesia.com/mynts. Lion Air dengan alamat http://ltc.lionair.co.id. Cek juga e-learning milik PT WIKA di http://e-learning.wikarealty.co.id.

Untuk kategori universitas ada FMIPA Universitas Gadjah Mada, http://kuantum.mipa.ugm.ac.id. Beberapa lembaga di bawah Institut Teknologi Bandung (ITB) juga menggunakan Moodle, misalnya http://kuliah.itb.ac.id.

Dalam diskusi di www.moodle.org, beberapa di antaranya datang dari Indonesia, mengungkap kendala penggunaan e-learning. Apa yang diungkapkan Yudi Wibisono pada tahun 2005 tampaknya masih aktual hingga sekarang.

"Saya merasa hal yang paling sulit adalah meyakinkan jurusan atau fakultas dan dosen lain mengenai masa depan e-learning ini. Harus sabar dan terus-menerus beriklan. Beberapa dosen juga mengalami kesulitan dan takut menggunakan Moodle. Pemberian dokumen petunjuk penggunaan bagi dosen mungkin bisa membantu," katanya.

Pengguna lain, Yuyun Somantri lewat forum Moodle, menyampaikan keputusasaannya, "Sulit sekali meyakinkan atasan dan teman-teman. Dari 76 orang guru, dua guru TIK dan saya guru Matematika, jelas kalah suara. Sebanyak 73 guru plus satu Kepala Sekolah bilang, 'Untuk apa (e-learning)? Tidak akan efektif, yang ujungnya ke masalah biaya hosting, kelihatannya tidak mendatangkan keuntungan malah menambah beban," katanya.

Banyak institusi pendidikan yang tak memanfaatkan e-learning untuk memperkaya pengalaman belajar. Beberapa institusi sudah menggunakannya, tetapi lebih ke gengsi sekolah daripada mengejar efektivitas.

Padahal, dalam pandangan Martin Dougiamas, pendiri software Moodle, Moodle akan merevitalisasi cara belajar top-down (dari atas ke bawah) menjadi proses pembelajaran yang partisipatif. Beberapa resum singkat tulisan dia bisa dilihat di situs pribadinya, www.dougiamas.com.

Moodle memaksa sekolah untuk menerapkan sistem pendidikan yang menghargai pemikiran murid. Murid tidak lagi dianggap sebagai "gelas kosong", karena itu para murid boleh mengomentari materi atau modul, bahkan bisa mengirim tulisan sebagai bahan pembelajaran. Proses belajar bisa datang dari siapa pun terutama dari anggota komunitas, termasuk dari seorang murid. Siapkah?

Akses http://m.kompas.com dimana saja melalui ponsel, Blackberry atau iPhone Anda.

Tertarik Memiliki eBook MEMBANGUN SITUS E-LEARNING ?

Jangan sungkan-sungkan KLIK SAJA BANNER DI BAWAH INI.




Sebuah eBook Rahasia Pembuatan Situs e-Learning Menggunakan Open Source Course Management System "Moodle"

Seiring dengan kebutuhan industri akan tenaga kerja yang memiliki kompetensi ICT (Information and Communications Technology) maka dunia pendidikan pun harus berubah.

Dalam konsep pembelajaran yang efektif dan efisien ICT memainkan peranan penting sehingga membawa pengaruh terjadinya transformasi sistem pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital.

Perubahan praktek pendidikan sudah seharusnya dilakukan untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dalam era teknologi informasi dan komunikasi ini.

Konsep pembelajaran yang marak diadaptasi oleh sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi di kenal dengan sebutan e-Learning.


Untuk siapakah eBook ini?...

eBook ini sebaiknya dimiliki oleh Anda yang ingin mengembangkan e-Learning baik di Sekolah, Kampus, Training Center (Pusat Pelatihan di Departemen Pemerintahan atau Perusahaan besar dan kecil), Lembaga-lembaga Pendidikan, Konsultan yang ingin melayani client secara online, Mahasiswa S1 dan S2 yang sedang skripsi/tesis yang membahas e-Learning, mahasiswa yang ingin menambah pengetahuan (meningkatkan kompetensi ICT) dan semua orang ingin memajukan sistem pendidikan di negeri tercinta ini